PALU — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Sulawesi Tengah melakukan pengawalan dan pengamanan VIP dalam inspeksi mendadak (sidak) pasar yang dipimpin Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido, Selasa (23/12/2025).

Pengamanan dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan tertib, aman, dan kondusif di tengah aktivitas masyarakat menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Sidak pasar yang melibatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Tengah tersebut menyasar Pasar Manonda dan Pasar Masomba, Kota Palu. Wakil Gubernur bersama Ketua TP-PKK Provinsi Sulawesi Tengah Sry Nirwanti Bahasoan, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudi Dewanto, Plt Kasat Pol PP Sulteng Farida Karim, Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah, Kapolda Sulawesi Tengah, Pangdam XIII/Merdeka, serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Satpol PP Sulteng mengatur pergerakan rombongan, pengamanan area pasar, serta kelancaran interaksi antara pejabat dan pedagang.

Dalam sidak tersebut, Wagub dr. Reny menegaskan bahwa pemantauan langsung harga dan ketersediaan bahan pokok merupakan langkah konkret pengendalian inflasi daerah menjelang hari besar keagamaan dan pergantian tahun.

Dari hasil pemantauan, harga kebutuhan pokok secara umum masih relatif terkendali, meskipun terdapat kenaikan tipis pada beberapa komoditas seperti telur ayam, cabai rawit, dan bawang merah. “Secara umum stok barang masih cukup dan aman,” ujarnya.

Pengamanan yang dilakukan Satpol PP tidak hanya berfokus pada aspek protokoler VIP, tetapi juga pada penciptaan rasa aman bagi pedagang dan pengunjung pasar. Kehadiran aparat di lapangan membantu menjaga ketertiban di tengah padatnya aktivitas jual beli, sekaligus memastikan sidak berjalan efektif tanpa mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat.

Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada unsur Forkopimda dan TPID yang terus bersinergi menjaga stabilitas harga. Ia mengimbau masyarakat menyambut Natal dan Tahun Baru secara sederhana dan tidak berlebihan. “Mari kita melaksanakan ibadah dengan khidmat, tanpa euforia yang berpotensi menimbulkan keramaian,” kata dr. Reny.